7 Jenis Wawancara Kerja yang Setiap Fresh Graduate Perlu Ketahui

Fachri Aja
5 min readAug 12, 2019

--

Jika kamu baru lulus perguruan tinggi (fresh graduate), kamu mungkin bingung atau stres menghadapi interview kerja pertama kamu. Sebesar apa pun kebingungan atau rasa stres tersebut, mengetahui jenis-jenis interview kerja yang biasa dilakukan perusahaan merupakan langkah baik.

7 Jenis Wawancara Kerja yang Setiap Fresh Graduate Perlu Ketahui, PENTING!!

Mengapa? Pertama, kamu akan bisa mempersiapkan diri dengan lebih baik.

Kedua, kamu akan lebih percaya diri saat interview kerja sehingga bisa lebih baik dari kandidat lain. Terakhir, kamu lebih bersemangat menghadapi interview kerja.

Untuk membantu kamu wewujudkan ketiga manfaat tersebut, berikut 7 jenis interview kerja yang perlu kamu ketahui.

1. interview Standar

interview standar atau tradsional merupakan tipe interview kerja yang paling sering digunakan. Saat menjalani interview ini, kamu umumnya akan diinterviewi oleh seorang peinterview.

Dia bisa merupakan staf personalia, manajer departemen, atau utusan departemen.

Pertanyaan yang diajukan bertujuan mengetahui atau menguji apakah kamu kandidat yang tepat. Beberapa pertanyaan yang biasa diajukan adalah:

Ceritakan tentang diri kamu?

Mengapa kamu ada di sini sekarang?

Berada di mana kamu dalam lima tahun ke depan?

Sebagai contoh, kamu bisa menjawab pertanyaan “Ceritakan tentang diri kamu?” dengan rumus Sekarang-Masa Lalu-Masa Depan.

Lebih rincinya, ceritakan posisi kamu sekarang, informasikan pengalaman dan keterampilan kamu, dan utarakan mengapa kamu tertarik bekerja di perusahaan tersebut.

Jika kamu seorang lulusan Jurusan Kimia, jawaban dengan rumus tersebut mungkin seperti ini:

“Saya lulusan Kimia dari Universitas Padjajaran. Saat penelitian, saya mensitesis katalis plastik dari bahan organik.

Katalis yang dihasilkan dikarakterisasi dengan ICP dan NMR. Hasil uji aplikasi katalis menunjukkan bahwa rendemen plastik lebih banyak 10% dibanding rendemen katalis konvensional.

Pengalaman dan keterampilan saya dalam membuat katalis plastik tersebut menjadi alasan saya tertarik bekerja di PT Plastik Jaya.”

2. interview Perilaku

interview perilaku (behaviour interview) fokus pada perilaku masa lalu kamu untuk memprediksi perilaku masa depan kamu.

Sejumlah perusahaan menyukai jenis interview ini karena mereka menganggap perilaku sangat memengaruhi kinerja seseorang.

Dengan kata lain, kandidat yang perilakunya baik di masa lalu, dianggp akan baik juga di masa depan sehingga dia dapat bekerja dengan baik.

Di tipe interview ini, peinterview bisa menanyai kamu dengan pertanyaan seperti ini:

Apa keberhasilan terbesar kamu?

Apa kegagalan terbesar kamu?

Apa yang kamu lakukan ketika sedang tidak kuliah?

Bagaimana cara kamu menyelesaikan tiga tugas kuliah yang berbeda?

Kunci menjawab pertanyaan interview perilaku adalah dengan menggunakan teknik STAR (situation, task, action, and result).

kamu menyebutkan situasi yang dihadapi, tugas yang didapatkan, tindakan yang dilakukan, dan hasil/pelajaran yang kamu peroleh.

Contoh penerapan teknik STAR ini bisa kamu lihat di postingan Cara Membuat Jawaban interview Kerja yang Baik dan Berbobot.

3. interview Situasional

Berbeda dengan interview perilaku, interview situasional fokus pada kinerja masa depan kamu. Umumnya, peinterview kerja akan memberi kamu sebuah masalah dan bertanya bagaimana cara kamu menyelesaikan masalah tersebut.

Contoh masalah:

Atasan kamu sedang di luar kota karena tugas perusahaan selama empat hari kerja. Saat berada di luar kantor tersebut, dia menugaskan kamu menulis sebuah laporan untuk seorang klien, dan dia meminta draf laporan itu selesai dalam dua hari.

Pada tenggat hari yang ditentukan, setelah mengerjakan draf tersebut, kamu berpikir semuanya sudah lengkap.

Namun, ketika kamu mengecek email terbaru dari atasan kamu, ada beberapa pertanyaan yang jawabannya akan sulit dimasukkan dalam draf laporan tersebut. Apa yang akan kamu lakukan?

Apa pun masalah yang akan diberikan pada kamu, kiat menjawabnya adalah:

Jujur dan spesifik

Ketahui masalah, jelaskan solusi, dan tindakan yang akan kamu lakukan.

Jika masalah terkait keahlian kamu, masukkan keahlian tersebut dalam jawaban kamu untuk menunjukkan bahwa kamu akan mampu menyelesaikan masalah tersebut.

4. interview Kasus

interview kasus umumnya digunakan perusahaan konsultan. interview ini fokus pada bagaimana kamu menyelesaikan sebuah atau beberapa isu bisnis yang spesifik.

Pertanyaan yang diajukan bisa berupa pertanyaan kuantitatif untuk mengetahui bagaimana kamu menangani kasus yang diberikan.

Beberapa contoh kasus pada interview jenis ini adalah:

Sebuah bank online tumbuh dengan baik, namun bank tersebut belum untung karena belum bisa mencapai target profit. Apa yang salah dengan bank tersebut?

kamu menjadi konsultan untuk salah satu toko sepatu terbesar di kota kamu. Penjualan toko tersebut mulai turun dan manajemen toko berpikir untuk menjual makanan cepat saji di lokasi toko. Apa yang akan kamu rekomendasikan pada manajemen toko sepatu tersebut?

kamu menjadi konsultan untuk sebuah firma kecil yang menjual produk berkualitas dan ternama. Sebuah perusahaan besar mulai menjual produk sejenis dengan menggunakan teknonologi terbaru. Apa saran kamu untuk pemilik firma tersebut?

Untuk menjawab pertanyaan interview kasus, bagi jawaban kamu menjadi lima bagian:

  1. Identifikasi masalah Tulis masalah dalam buku atau kertas yang disediakan.
  2. Ketahui faktor yang yang terlibat Identifikasi faktor-faktor yang terlibat pada masalah tersebut. Faktor ini bisa berupa sistem, peralatan, material, orang, kustomer, dan lain-lain.
  3. Identifikasi penyebab Untuk setiap faktor yang kamu tulis pada langkah di atas, tulis sejumlah penyebab terkait faktor tersebut. Sebagai contoh, penyebab yang mungkin untuk faktor peralatan adalah rusak atau tidak dikalibrasi.
  4. Pilih solusi terbaik dari sejumlah penyebab, tentukan penyebab utama dan solusinya. Jelaskan juga alasan kamu mengambil soulis tersebut. Jika diperlukan, buat diagram alir soulis tersebut lengkap dengan pemantauannya.
  5. Informasikan pelajaran yang diperoleh. Informasikan pelajaran apa yang kamu peroleh dari kasus tersebut.

5. interview via Telepon

interview ini biasanya dilakukan perusahaan asing yang lokasinya tidak berada di negara si kandidat. Sebagai contoh, kamu melamar posisi Chemist di perusahaan asing yang berlokasi di Australia.

Si perusahaan asing tersebut akan meinterviewi kamu via telepon yang umumnya sebagai saringan pertama apakah kamu kompeten atau tidak untuk mengikuti interview selanjutnya.

Meskipun via telepon, kamu tetap harus menjalani tipe interview ini dengan sebaik-baiknya. Persiapkan diri kamu layaknya akan menjalani interview tatap muka.

Baca: 5+ Jenis Jenis Wawancara Kerja Yang Perlu Anda Ketahui

6. interview Presentasi

Dalam interview presentasi, kamu akan diberi sebuah isu bisnis dan diminta mempresentasikan solusi ke satu atau lebih karyawan perusahaan.

Waktu yang diberikan kepada kamu adalah 30 menit. Alokasinya adalah 15 menit untuk persiapan dan 15 menit untuk presentasi.

Kunci sukses menjalani interview ini adalah mempersiapkan bahan presentasi dengan cepat (maksimal 10 menit).

Dalam lima menit pertama persiapan kamu, buat garis besar masalah dan tulis sejumlah solusi potensial yang muncul di kepala kamu.

Dalam lima menit kedua, lingkari solusi yang menurut kamu paling baik dan tulis poin-poin cara mengaplikasikan solusi tersebut.

Saat menulis poin-poin tersebut, identifikasi juga sumber daya yang kamu perlukan. Gunakan sisa waktu 20 menit untuk mempresentasikan solusi tersebut.

7. interview Panel

Biasanya, dalam interview panel kamu akan diinterview oleh lima peinterview. Mereka akan menanyakan beragam jenis pertanyaan.

Kuncinya, jangan gugup kalau kamu menghadapai interview jenis ini. Gunakan teknik-teknik menjawab yang telah saya uraikan pada jenis interview kasus, situasional, atau perilaku.

Penutup

Dengan mengetahui jenis-jenis interview kerja di atas, kamu yang notabene fresh graduate bisa percaya diri menghadapi interview kerja di perusahaan apa pun.

Jika memungkinkan, beli satu atau dua buku yang membahas pertanyaan-pertanyaan yang sering muncul di suatu interview kerja. Persiapkan juga dokumen-dokumen terkait yang sekiranya akan ditanyakan peinterview kerja.

--

--

Fachri Aja
Fachri Aja

Written by Fachri Aja

Content Writer SEO & Digital Marketing | Remote Work Enthusiast https://fachriaja.com

No responses yet