✔ Konsep Nilai Produk Bagi Pelanggan

Fachri Aja
3 min readJul 15, 2019

--

Konsep Nilai Produk Bagi Pelanggan| Tanpa basa-basi lagi, artikel kali ini seputar Konsep Nilai Produk Bagi Pelanggan. Dalam artikel yang saya bagikan pada kesempatan kali ini, kami akan menjelaskan beberapa poin tentang Konsep Nilai Produk Bagi Pelanggan. Oleh karena itu, Anda bisa memulai membaca artikel mengenai Konsep Nilai Produk Bagi Pelanggan secara lengkap dibawah ini.

Konsep Nilai Produk Bagi Pelanggan dan Faktor Nilai Bagi Pelanggan Yang Dimaksud

Konsep Nilai Produk Bagi Pelanggan dan Faktor Nilai Bagi Pelanggan Yang Dimaksud
Konsep Nilai Produk Bagi Pelanggan dan Faktor Nilai Bagi Pelanggan Yang Dimaksud

Kapitalisme adalah akibat dari keserakahan duniawi. Jadi, jika ada orang yang masih mengejar duniawi. Gak usah ngomong:

“Riba Haraaaaamm..!! Itu virus kapitalisme..!!”

Tapi diam-diam (mungkin tanpa disadari) dia mendukung kapitalisme dengan keserakahannya.

Banyak yang tidak sadar, digiring oleh paham-paham kapitalisme.

“Jadi kita tidak boleh kaya?” Jawabnya Salah!

Kaya adalah AKIBAT!. Bekerja atau berusahalah dengan Optimal, tapi dengan NIAT dan CARA yang baik. Jika bukan Uang atau dunia yang jadi tujuan, insya Allah berkah.

Cari ilmu dan berusaha bukan untuk kaya. Tapi untuk mengetahui dan memaksimalkan POTENSI. Ini adalah salah satu wujud rasa syukur kita diberi potensi dari Sang Pencipta, kemudian diniati dengan baik untuk berbagi.

Jadi, teringat gurauan penuh makna dari seorang nama Guru. Beliau berkata:

“Ada peribahasa Arab, Kencingi air zamzam, maka kamu akan terkenal.”

Terkenal di sini bukan dalam makna yang baik, tapi TERCEMAR. Pelanggaran Etika, Hukum, atau Norma di masyarakat hanya untuk mengejar popularitas yang ujung-ujungnya adalah Uang. Apa bedanya dengan paham Kapitalisme?

Sebagai pebisnis, salah satu pilarnya adalah Marketing. Penggunaan cara-cara si “Tukang Kencing Zamzam”, dewasa ini banyak dilakukan orang. Ada yang beralasan, daripada uang dikuasai kaum kapitalis, kita rampok duluan aja. hmmm.

Lalu apa bedanya Anda dengan si kapitalis, yang menghalalkan segala cara? Dengan siapa kita berkumpul di situlah Value kita tertanam.

“Tapi idenya kreatif ! Gila idenya.. Out of the box!”

Out of the box gundulmuuu peangg..!! Tukang Kencing Zamzam diikutin. Tunggu aja saatnya kehancuran akan datang.

Dimaksud ide gila, tantangannya ada justru pada IDE KREATIF yang EKOLOGIS, bisa diterima oleh orang banyak. Paham ?

Baca Juga: Strategi Branding Beserta Contohnya

Menurut pendapat pribadi, justru si Tukang Kencing Zamzam itu gak kreatif sama sekali. Gak punya IDE POSITIF BARU yang Tokcer. Ujung-ujungnya apa? Popularitas! Ujungnya lagi? Uang!

Keunikan/Diferensiasi/USP (Uniqeness Selling Proposition) itu racikan dari komposisi:

1. BENEFIT : keuntungan yang didapat jika membeli/memakai produk tersebut.
2. MANFAAT : harga adalah yang dibayar oleh pembeli, Value adalah manfaat yang diperoleh.
3. SOLUSI : menjadi penyelesai masalah
4. KEMUDAHAN : kemudahan untuk mendapatkannya. Bisa dengan pembayaran yang mudah, distribusi yang merata, stok yang tersedia, dll.
5. DISTRIBUSI : pendistribusian produk yang inovatif
6. PROSES PRODUKSI : cepat, simple, dan mudah
7. EFISIEN : penggunaan mudah dan simple untuk dibawa kemana-mana.
8. CONTENT : kualitas produk sesuai dengan harapan pembeli
9. SERVICE : pelayanan yang memuaskan, atau bisa juga unik
10. DAYA TAHAN : sesuai kebutuhan konsumen
11. PACKAGING : menarik, informatif, mudah dibawa, sayang untuk dibuang
12. HARGA : harga lebih murah dari manfaat/nilainya

Apakah harus semuanya dipenuhi ? Tidak! Tapi, semakin banyak

“komposisi ramuan”, akan semakin tidak mudah untuk dicontek.

Lalu bagaimana dengan MARKETING COMMUNICATION ? Untuk MENARIK PERHATIAN orang itu bukan cuma dengan jargon-jargon “provokatif” yang mengandung konotasi NEGATIF.

Justru konotasi POSITIF yang akan langgeng dalam bisnis. Jika tidak seimbang dengan konten-nya, dijamin hanya akan menarik sesaat. Abis itu orang gak mau lagi untuk beli.

Jadi teringat, sekitar 2 tahunan yang lalu, ada cafe yang menyajikan menu-menu dengan bahasa “porno” yang provokatif. Alasannya apa? Yaa biar laris, Mas. Namun tidak lama kemudian diprotes, dan kemudian hilang. Sudah tidak ada kabarnya lagi. Jika masih laris, pasti masih heboh di sosmed.

Membangun KREDIBILITAS dalam bisnis itu tidak MUDAH dan butuh proses. Untuk menghancurkannya, hanya butuh satu KLIK tombol KIRIM.

“Bisnis Anda adalah buah dari keimanan Anda yang ada di dalam hati. Asap tidak terjadi tiba-tiba tanpa api.”

Jadi lebih dekat dengan saya
Web : https://fachriaja.com
Twitter : https://twitter.com/Fachriajaa

--

--

Fachri Aja
Fachri Aja

Written by Fachri Aja

Content Writer SEO & Digital Marketing | Remote Work Enthusiast https://fachriaja.com

No responses yet